Friday, January 2

KEMATIAN TAK TERDUGA

Hari ini, aku menerima kabar tentang seorang keluarga jauh saya. Kami menyebutnya "mamanya Iju" karena salah satu anaknya bernama "Iju". Ini kabar duka kawan. Di suatu sore, sebagaimana kebiasaan para petani, "mama iju" dan suaminya "julak Kisran" pulang dari sawah yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumahnya. Dengan mengendarai sepeda motor mereka pulang menjelang senja. Menuruni bukit kecil tak berapa jauh dari jalan raya Panglima Dambung, dia mengeluh sakit kepala kepada suaminya. Mereka pun singgah ke sebuah pondok di tepi jalan. Rupanya, itu adalah hari terakhir dia mengunjungi sawahnya. Dan dia menghembuskan nafas terakhir di pondok itu. Tanpa sakit. Kedukaan itu mungkin sangat berat karena sama sekali tak terduga oleh keluarga. Namun, disisi lain kepergiannya itu adalah kematian yang indah. Dia tidak sedikitpun menyusahkan dan membebani keluarga dengan biaya dan waktu karena harus dirawat bertahun-tahun di rumah sakit. Ahhh.
Mendengar kabar duka itu, tiba-tiba saya tersadar. Kematian ternyata sangat dekat. Dia bisa datang disaat kita masih segar. Kematian bisa datang disaat kita bermain dengan si kecil, di saat kita bercengkerama di cafe, dan kematian bisa datang kapanpun dan dimanapun. Kematian seperti buah kelapa. Buah kelapa tak peduli muda atau tua. Tua atau muda kelapa bisa jatuh terhempas ke bumi.
Kesedihan sesungguhnya dari kematian bukan karena kita tidak tahun kapan akan terjadi. Akan tetapi, kesedihan itu datang bila kita harus mati disaat berada ditempat dan waktu yang salah.
Selengkapnya...

Thursday, January 1

HOBBY BARU

Belakangan saya rupanya punya hobby baru. Hobby ini kedengaran aneh. Namun, percayakah Anda jika saya selalu merasa berada didunia lain ketika mendengar cewek dan cowok Bandung berbicara dengan bahasa gaul mereka. Lu gue. nyokap bokap. Mendengar anak berusia belasan itu ngobrol seolah saya berada dalam sinetron. Tentu saja saya menjadi bintang utamanya.
Sebelumnya, saya juga punya hobby mendengarkan kawan bule saya berbicara dengan temannya sesama bule. Saya kemudian merasa menjadi bintang film Hollywood. Tentu saja saya menjadi Bratt Pitt. Apalagi pas makan bareng gadis-gadis bule. Bratt Pitt palsu itupun makin merasa asli.
Gejala itu pula mungkin yang terjadi dikalangan pejabat atau politisi. Merasa berada di confort berada arena mereka. Mereka merasa menjadi bintang dan merasa menjadi yang terbaik dan terbenar. Akan tetapi, jangan-jangan mereka seperti saya. Merasa menjadi bintang sinetron dan Bratt Pitt. Padahal semu dan palsu.
Selengkapnya...

Wednesday, December 31

BISMILAH KUKIRIMKAN

MADRASAH DAN PESANTREN DI SELATAN BORNEO
(PERAN PENDIDIKAN, SOSIAL EKONOMI, DAN POLITIK)•

Paper ini rancangkan untuk dibentang pada Seminar Serantau Perkembangan Islam Borneo 2009, Universiti Teknologi Mara Sabah, Malaysia,3-5 Maret 2009. Paper lengkap masih dalam proses penulisan.

ABSTRAK
Kalimantan Selatan dikenal sebagai pusat perkembangan pendidikan Islam yang penting di Kalimantan. Institusi pendidikan Islam yang berkembang sejak abad ke-18 sampai sekarang menempati posisi yang teramat penting ditengah masyarakat. Institusi pendidikan Islam tersebut memiliki peran pendidikan, politik, dan ekonomi.
Peran pendidikan tidak hanya terkait dengan transfer nilai-nilai moral agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum. Peran institusi juga semakin menguat karena pendidikan Islam lebih memberi peluang terhadap masyarakat kalangan bawah untuk menempuh pendidikan daripada pendidikan umum yang cenderung lebih mahal.
Selain itu, pesantren dan madrasah memainkan peran dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat di lingkungan pesantren khususnya sangat dipengaruhi oleh pesantren. Dari para santri, masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari sewa kamar/rumah, warung, dan penjualan kitab/alat tulis. Lebih jauh lagi, kehidupan sosial budaya masyarakat pun sangat dipengaruhi oleh pesantren. Nilai-nilai Islam menjadi sangat terlihat pada masyarakat di sekitar pesantren.
Peran politik institusi pendidikan lebih terkait dengan dimainkannya institusi pendidikan Islam, terutama pesantren, dalam pertarungan politik. Pemilihan kepala daerah yang dipilih secara langsung menjadikan pesantren menjadi sarana yang tepat bagi para kontestan untuk menyimbolkan diri mereka sebagai tokoh yang Islami. Dengan demikian, masyarakat akan simpati dan memilihnya, Oleh karena itu, tak mengherankan disaat menjelang pemilihan Gubernur/Walikota/Bupati, pesantren mendapat beragam kunjungan dan bantuan.

Key words: Pesantren, Madrasah, Peran Pendidikan, Peran Politik, dan Peran Sosial Ekonomi.
Selengkapnya...

TAHUN BARU

1429/2008 sekejap lalu telah pergi. Almanak di dinding kamar telah dilepas dan berganti yang baru. Tahun lalu menunjukkan banyak karuniaNYa yang tidak terhitung. Hanya karena karuniaNYa. Lompatan-lompatan besar banyak saya rasakan, bahkan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Mendapat beasiswa penuh untuk sekolah ke jenjang tertinggi persekolahan tidak ada dalam kamus saya sebelumnya. Saya sadar sepenuh hati, sebagai seorang yang seperti orang kebanyakan, tidak pintar, prestasi yang standar, tidak mungkin bisa lolos dan meraih beasiswa ini. Namun, rupanya, Tuhan berkehendak lain.
TERIMA KASIH TUHAN
Selengkapnya...